POLI GIGI PUSKESMAS SEDADAP

"Sayangi dan Peliharalah Kesehatan Gigi Anda Karena Gigi Adalah Aset Penting Dalam Hidup Anda" - PolGiDap

POLI GIGI PUSKESMAS SEDADAP

"Lebih Baik Sakit Hati Dari Pada Sakit Gigi" - PolGiDap

POLI GIGI PUSKESMAS SEDADAP

"Gigi Geligi Diciptakan Dengan Berbagai Fungsi Untuk Dapat Bekerjasama Dalam Mulut Anda" - PolGiDap

POLI GIGI PUSKESMAS SEDADAP

"Membiasakan Menyikat Gigi Merupakan Langkah Awal Upaya Menjaga Kesehatan Gigi Anda" - PolGiDap

POLI GIGI PUSKESMAS SEDADAP

"Mencabut Gigi Bukan Merupakan Solusi Utama Bila Sakit Gigi" - PolGiDap

Saturday 25 July 2015

Penyakit Gigi dan Mulut Yang Berhubungan Dengan Penyakit Umum

Perlu diketahui bahwa menjaga kesehatan gigi dan mulut adalah bagian penting dari menjaga kesehatan tubuh secara umum, banyak diantara kita yang masih menganggap kesehatan gigi dan mulut terpisah dari kesehatan tubuh, padahal gigi dan mulut adalah bagian dari organ yang digunakan untuk mencerna dan melumat makanan, sehingga sebenarnya ia sama pentingnya dengan kesehatan tubuh.
Keluhan-keluhan yang muncul pada gigi dan mulut bagi kita dianggap tidak penting dan sepele, namun jika bagian tubuh yang lain yang mengalami masalah maka dengan cepat kita akan memperhatikan dan merespon dengan cepat untuk mengobati, bila terjadi keluhan penyakit. Gigi dan mulut sangat berpengaruh pada kesehatan tubuh secara umum, kadang jika terjadi gangguan atau keluhan pada gigi dan mulut maka sebenarnya hal tersebut mewakili dari keadaan kesehatan tubuh secara umum, misalnya beberapa hubungan penyakit gigi dan mulut dengan munculnya penyakit-penyakit yang umum diderita.
Jika kita dapat menjaga kesehatan gigi dan mulut, maka dapat dipastikan kondisi tubuh secara umum dapat terjaga pula, beberapa penelitian telah menunujukkan bahwa keadaan gigi dan mulut sangat terkait dengan kesehatan fisik kita. Berikut ini adalah beberapa penyakit gigi mulut yang berhubungan dengan kesehatan secara umum.
Kesehatan gigi dan mulut dengan diabetes (penyakit gula)
Beberapa penelitian di bidang kesehatan gigi dan mulut menjelaskan bahwa penderita penyakit jaringan gusi (periodontal) memiliki resiko 2 kali lebih besar menderita penyakit gula, atau yang lebih akrab di masyarakat disebut penyakit kencing manis. Penelitian lebih lanjut juga menemukan bahwa penyakit gusi menyebabkan penyakit diabetes (masih perlu penelitian lebih lanjut). Jika misalnya keadaan penyakit infeksi (penyakit gusi) memburuk maka hal ini dapat menyebabkan terjadinya peradangan ringan, peradangan ini diketahui dapat menganggu proses pengolahan gula dalam tubuh, karena itu selalu dianjurkan oleh para pakar kesehatan untuk berkunjung ke dokter gigi saat memiliki penyakit sistemik seperti diabetes ini.
Penyakit gusi dengan kanker pankreas
Survei dan penelitian telah menunjukkan bahwa orang yang menderita penyakit jaringan gusi , atau penyakit periodontal memiliki kemungkinan yang lebih besar menderita risiko kanker pankreas. Hal ini mungkin disebabkan karena peradangan sistemik atau tingkat yang lebih besar senyawa karsinogenik yang dihasilkan dalam mulut yang mengalami peradangan (memiliki penyakit gusi)
Penyakit gusi (periodontal) dan komplikasi pada kehamilan.
Ibu hamil yang menderita penyakit gusi (penyakit periodontal) memiliki resiko komplikasi pada kehamilannya, efek yang paling buruk adalah bayi yang dilahirkannya dapat lahir dengan berat badan yang rendah, permatur, dan lahir lebih cepat. Terdapat beberapa penelitian yang memperlihatkan bahwa wanita yang memiliki penyakit gusi pada saat usia kehamilan pada minggu 21-24 maka kemungkinan mereka akan melahirkan sebelum minggu ke-37, singkatnya bayi akan lahir lebih cepat, premature. Ada bakteri dalam penyakit gusi yang memiliki hubungan dengan berat badan bayi lahir rendah. Karena itu, sangat penting untuk menjaga kesehatan gigi dan mulut, terutama pada mereka ibu hamil.
Hubungan kesehatan gigi dan mulut dengan penyakit jantung
Ada banyak penelitian yang selalu menghubungkan antara kesehatan gigi dan mulut dengan penyakit jantung, beberapa faktor seperti usia tua, merokok berkaitan erat dengan kesehatan mulut dan penyakit jantung. Lalu bagaimana masalah pada gig dan mulut dapat berujung pada masalah penykit jantung? Bentuk hubungannya dijelaskan dengan adanya sejumlah bakteri jahat mulut yang mengalami infeksi, bakteri ini kemudian masuk kedalam aliran darah yang menuju ke jantung, lalu pada akhirnya melakukan mekanisme penghambatan pada pembuluh darah jantung. Bukti adanya bakteri yang terdapat di saku gusi yang ditemukan di pembuluh darah jantung telah menjadi cuckup bukti bahwa bakteri dapat ditransfer dari gigi dan mulut hingga jantung dan menyebabkan resiko yang sangat berbahaya.
Walaupun beberapa hasil penelitian yang berhubungan dengan kesehatan gigi dan mulut diatas cenderung masih dalam batasan yang jauh dan mungkin saja tidak tampak ril terjadi di depan mata kita, maka sebaiknya kita melakukan upaya untuk menjaga dan meningkatkan kesehatan gigi dan mulut kita sendiri. Prinsip “mencegah” lebih baik daripada “mengobati” adalah hal yang sederhana dapat kita lakukan. Tindakan ini akan mengurangi resiko terjadinya penyakit-penyakit yang disebutkan diatas (diabetes mellitus, kanker panreas, dan penyakit jantung). Ketika kita mampu mencegah hal tersebut di atas maka kita akan dapat menjaga kesehatan tubuh kita secara umum.

Friday 24 July 2015

Mengenal Gigi Anda

Gigi, adalah bagian kecil dari tubuh kita yang memiliki peranan penting dalam melumat dan mencerna makanan sebelum diolah lebih lanjut oleh usus. Gigi kadang dianggap tidak penting oleh kita, dan bukan merupakan bagian tubuh yang seharusnya dijaga, namun sebenarnya hal ini adalah keliru, ada begitu banyak fungsi gigi yang kadang tidak diperhatikan dan cenderung disepelekan. Fungsi untuk fonasi (menyebut huruf), mastikasi (untuk mengunyah) dan estetik (keindahan) adalah unsur-unsur yang berhubungan dengan beberapa fungsi gigi manusia. Gigi juga menjadi salah satu faktor pendukung untuk kesehatan kita secara keseluruhan.
Jika berbicara tentang gigi manusia dan fungsinya maka kita akan membahas tentang empat jenis gigi yang kita miliki, masing-masing gigi ini mempunyai bentuk yang berbeda serta manjalankan fungsi yang berbeda pula, apakah anda tahu keempat jenis gigi tersebut? Mari kita simak bersama :

1.    Gigi seri
Ini adalah enam gigi yang ada di bagian depan tengah gigi (empat di atas dan empat dibawah). Gigi ini berfungsi untuk memotong dan menggigit makanan, bentuknya yang lebih panjang dan ramping memudahkan tugasnya untuk melakukan fungsi ini (memotong dan menggigit).
Dalam dunia kedokteran gigi, gigi ini biasanya disebut gigi “incisivus”. Jadi jika anda mendengarkan istilah incisivus disebutkan oleh para dokter maka itu akan merujuk pada gigi seri. Gigi ini tumbuh pertama kalinya pada bayi di usia enam bulan kelahiran, dan berganti menjadi gigi permanen diantara usia enam dan delapan tahun
2.    Gigi Taring
Adalah gigi yang paling tajam yang berfungsi untuk mengoyak dan merobek makanan. Bentuknya yang tajam sangat tepat untuk menjalankan fungsinya, dan merupakan gigi yang paling panjang diantara gigi manusia lainnya.
Dalam dunia kedokteran gigi, gigi ini biasanya disebut sebagai gigi “caninus”. Gigi ini tumbuh pada usia kelahiran 16 hingga 20 bulan yang diawali tumbuhnya gigi taring atas disusul oleh gigi taring bawah. Sementara pada gigi permanen gigi taring bawah tumbuh pada usia 9 tahun dan gigi taring atas tumbuh pada usia 11 dan 12 tahun.
3.    Gigi Geraham Depan
Adalah gigi yang digunakan untuk mengunyah makanan dan menghaluskan makanan. Jumlahnya ada empat di tiap sisi rongga mulut, dua di bagian atas dan dua bagian bawah.
Dalam dunia kedokteran gigi, gigi ini biasanya disebut sebagai gigi “premolar”.  Gigi ini tumbuh pada usia 10 tahun.
4.    Gigi Geraham Belakang
Adalah gigi paling besar yang juga digunakan untuk mengunyah makanan dan menghaluskan makanan. Gigi yang berukuran paling besar diantara gigi manusia, terdapat di bagian belakang rongga mulut jumlahnya empat delapan buah, empat buah di rahang atas dan empat buah di rahang bawah. Karena permukaannya yang lebar maka fungsi menghaluskan makanan adalah fungsi utama yang dijalankan  gigi geraham belakang. Gigi ini paling sering rusak dan berlubang diantara gigi lainnya, karena peranannya yang besar dan selalu berkontak lama dengan makanan.
Dalam dunia kedokteran gigi, gigi ini biasanya disebut sebagai gigi “molar”.  Gigi ini tumbuh pertama kali pada usia enam tahun.
Secara singkat, gigi manusia mempunyai banyak fungsi yaitu digunakan untuk berbicara, digunakan untuk mengunyah makanan (diantaranya yaitu memotong/menggigit, mengoyak/merobek, mengunyah/menghaluskan makanan) beberapa fungsi gigi manusia digunakan sesuai dengan bentuk dan jenisnya yang berbeda-beda.
Saat ini banyak diantara kita yang menggunakan gigi tidak semestinya dan diluar fungsinya, misalnya ada yang menggunakan gigi untuk membuka tutup botol, atau merobek kemasan makanan ringan, atau menggigit sesuatu benda yang terlalu keras. Kita sebaiknya menggunakan gigi yang dimiliki untuk kegunaannya, karena menjalankan fungsi gigi diluar dari yang sebenarnya dapat membuat gigi anda menjadi patah ataupun tanggal, dan gigi yang tanggal dan patah sudah pasti butuh tindakan penanganan dan perawatan yang tidak mudah. Karena itu, gunakanlah gigi yang kita miliki sesuai dengan fungsinya.

Tips Sederhana Mencegah Bau Mulut

Bau mulut, penyakit yang banyak tidak disadari oleh penderitanya, kadang-kadang diketahui setelah si penderita diberitahu oleh rekannya, dan hal ini akan sangat memalukan. Ada banyak penyebab bau mulut dan kemungkinan terjadinya sangatlah kompleks mulai dari masalah gigi, gusi, lidah, saluran pencernaan, dan penyakit-penyakit sistemik, semuanya dapat menjadi penyebab timbulnya bau mulut.


Akumulasi sisa makanan pada lidah juga menjadi salah satu penyebab timbulnya bau mulut, sisa-sisa makanan dapat tersimpan pada permukaan lidah bagian dalam yang mungkin jarang disikat, orang-orang biasanya hanya menyikat gigi ketika menyikat gigi dan cenderung melupakan membersihkan permukaan lidah, terutama di bagian dalam.
Berikut ini adalah beberapa tips sederhana yang dapat anda lakukan untuk mencagah bau mulut :

1. Gunakan “tongue scraper” (tangkai pembersih lidah) dan obat kumur teroksidasi untuk kesehatan gigi dan mulut.

Saat membersihkan lidah perhatikanlah partikel-partikel sisa-sisa makanan yang mungkin tersisa diatas lidah, pastikan semuanya bersih dan tersisa satu pun, jika anda masih meninggalkan beberapa partikel, hal ini dapat membuat nafas anda menjadi bau.

2. Bersihkanlah gigi dengan menyikatnya dan melakukan (flossing) 

Hal ini akan membersihkan sekitar 25 % karena itulah mengapa menggunakan tongus scraper dan obat kumur dianjurkan untuk menyempurnakan tindakan pembersihan sebelumnya. Masyarakat awam memandang membersihkan lidah tidaklah penting, karena yang terpenting dibersihkan adalah gigi saja, hal ini keliru karena lidah yang bersih akan sangat berpengaruh pada nafas yang segar dan tidak berbau. Oksigen akan mencegah pertumbuhan dan perkembangan bakteri anaerob, sehingga menggunakan obat kumur teroksidasi dapat mencegah masalah-masalah gigi dan mulut yang mungkin saja ada.

Gigi Berlubang dan Risiko Terhadap Penyakit Jantung

Penelitian dalam bidang kedokteran gigi menemukan hubungan antara kehilangan gigi dan kesehatan jantung. Sehingga jika anda mengalami kehilangan gigi maka mungkin anda harus memeriksa atau mengontrol kesehatan jantung. Terdapat penelitian atau studi di salah satu jurnal di Amerika Serikat bahwa, terdapat hubungan yang kuat antara hilangnya gigi dan penyakit kardiovaskuler.


Para peneliti menganalisis data dari sejumlah 40.000 orang partisipan yang menjadi subjek dan mengikuti prosedur penelitian dengan rentang usia populasi yang diteliti dari 40 tahun hingga 79 tahun.
Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa persentase penyakit jantung ditemukan pada kelompok orang dengan jumlah gigi yang banyak hilang, semakin banyak jumlah gigi yang hilang maka akan semakin tinggi pula persentase penyakit jantung yang terjadi.
Menurut dokter Okoro pemimpin penelitian ini, merokok memiliki hubungan yang kuat dengan kehilangan gigi dan penyakit jantung. Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya juga menemukan hubungan yang sama antara penyakit jaringan pendukung gigi (penyakit periodontal) dan kehilangan gigi pada peningkatan risiko terjadinya pengapuran pembuluh darah (aterosklerosis) dan serangan jantung.

Thursday 23 July 2015

Data Bulan Februari 2015

Data pelayanan Gigi dan Mulut:
a. Jumlah tumpatan tetap gigi permanen        
    Laki-laki:    3  
    Perempuan: 2
    Jumlah:       5
b. Jumlah pencabutan Gigi Pemanen
    Laki-laki:    32  
    Perempuan: 32
    Jumlah:       64
c. Jumlah Rujukan
    Laki-laki:    2  
    Perempuan: 2
    Jumlah:       4
c. Jumlah tindakan lainnya (Pedo dan Medikasi)
    Laki-laki:    25  
    Perempuan: 29
    Jumlah:       54


Data Morbiditas Penyakit Gigi dan Mulut:
a. Jumlah Karies gigi
    Laki-laki:    3  
    Perempuan: 2
    Jumlah:       5
b. Jumlah Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal
    Laki-laki:    45
    Perempuan: 52
    Jumlah:       97
c. Jumlah Penyakit gusi dan jaringan periodontal
    Laki-laki:    11
    Perempuan: 14
    Jumlah:       25
d. Jumlah kelainan dentofasial dan maloklusi
    Laki-laki:      
    Perempuan:
    Jumlah:      
e. Jumlah penyakit lainnya
    Laki-laki:      
    Perempuan:
    Jumlah:



Jumlah Total Kunjungan: 127



    

Data Bulan Januari 2015

Data pelayanan Gigi dan Mulut:
a. Jumlah tumpatan tetap gigi permanen          
    Laki-laki:    4    
    Perempuan: 5
    Jumlah:       9
b. Jumlah pencabutan Gigi Pemanen
    Laki-laki:    28    
    Perempuan: 35
    Jumlah:       63
c. Jumlah Rujukan
    Laki-laki:    1    
    Perempuan: 3
    Jumlah:       4
c. Jumlah
tindakan lainnya (Pedo dan Medikasi)
    Laki-laki:    19    
    Perempuan: 36
    Jumlah:        55

Data Morbiditas Penyakit Gigi dan Mulut:
a. Jumlah Karies gigi
    Laki-laki:    4    
    Perempuan: 5
    Jumlah:       9
b. Jumlah Penyakit Pulpa dan Jaringan Periapikal
    Laki-laki:    42  
    Perempuan: 55
    Jumlah:       97
c. Jumlah Penyakit gusi dan jaringan periodontal
    Laki-laki:    11  
    Perempuan: 12
    Jumlah:       23
d. Jumlah kelainan dentofasial dan maloklusi
    Laki-laki:    1    
    Perempuan: 1
    Jumlah:       2
e. Jumlah penyakit lainnya
    Laki-laki:        
    Perempuan:
    Jumlah:    


Jumlah Total Kunjungan: 131